Ronaldo Berjiwa Sosial
Menggeluti sepak bola dengan serius sejak usianya baru menginjak 8 tahun, Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro atau yang dikenal dengan Cristiano Ronaldo, langsung memikat para pemilik klub di Portugal. Ia ditarik menjadi anggota klub yunior Andorinha tempat ayahnya bekerja sebagai penyedia perlengkapan. Pada usia 10 tahun, bakat pemain kelahiran 5 Februari 1985 itu sudah tercium banyak klub profesional. Dua klub berebut mendapatkannya, yaitu CS Maritimo dan CD Nacional. Maritimo adalah klub yang cukup besar, sayangnya mereka terlambat mendatangkan Ronaldo kecil yang keburu bergabung dengan CD Nacional. Di klub yunior tersebut Ronaldo ikut mengantarkan klubnya memenangkan gelar kejuaraan nasional. Ia kemudian diberi kesempatan berlatih selama tiga hari di klub profesional, Sporting Lisbon. Lalu, Sporting merekrutnya pada saat Ronaldo masih berusia 14 tahun. Ronaldo bergabung dengan klub yunior Sporting yang berlatih di Alcochete yang dikenal sebagai “pabrik sepak bola” di Portugal.
Ronaldo kemudian terpilih sebagai pemain timnas Portugal yang mengikuti kejuaraan UEFA U-17. Penampilannya di ajang tersebut yang membuat namanya mulai dilirik klub-klub besar dunia. Orang yang pertama kali jatuh cinta pada Ronaldo adalah mantan pelatih Liverpool, Gerard Houllier. Houllier berniat mendatangkan Ronaldo ke Anfield, tetapi karena usia Ronaldo masih 16 tahun maka manajemen klub memutuskan untuk memberi Ronaldo waktu. Namun tahun 2003, Liverpool justru kalah cepat dari Manchester United yang berhasil memboyongnya ke Old Trafford dengan transfer sebesar 12,24 juta pound. Sir Alex Ferguson, pelatih MU benar-benar terpikat dengan penampilan Ronaldo yang dinilainya sangat dinamis. Ronaldo bisa bermain sebagai gelandang serang, pemain sayap, bahkan menjadi striker jika dibutuhkan. Kedatangan Ronaldo ke Old Trafford bersamaan dengan kepergian bintang mereka, David Beckham ke Real Madrid. Oleh karena itu, kedatangan Ronaldo disambut gegap gempita, bahkan ia dianugerahi kaos nomor 7 yang merupakan nomor keramat milik Beckham. Ronaldo pun mampu membuktikan bahwa dirinya pantas memakai nomor tersebut.
Ronaldo memulai debutnya di timnas pada Agustus 2003 saat Portugal menghadapi Khazakstan. Ia menyumbang satu-satunya gol Portugal saat mereka dikalahkan Yunani 1-2 di partai pembuka Euro 2004 yang diadakan di negaranya. Ia juga menyumbang satu gol saat mereka mengalahkan Belanda di perempat final. Sayangnya ia gagal menyumbang gol di partai final saat negaranya kembali dikalahkan Yunani. Di babak kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Eropa, Ronaldo menyumbang 7 gol untuk timnya. Lalu, di Jerman ia menjadi pilihan utama pelatih Portugal, Luis Felipe Scolari. Ronaldo mencetak gol pertamanya di Piala Dunia dari titik putih saat mereka mengalahkan Iran. Portugal kemudian bertemu Inggris di babak perempat final. Ia bertemu dengan teman-temannya sesama MU, terutama sahabatnya Wayne Rooney. Celakanya Ronaldo malah berseteru dengan Rooney saat menjatuhkan teman se-timnya, Ricardo Carvalho. Ronaldo dituduh memprovokasi wasit untuk memberi kartu merah kepada Rooney. Lalu, hubungannya dengan Rooney mulai merenggang. Ronaldo mencetak gol terakhir saat pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti. Setelah itu, hubungannya dengan MU makin merenggang. Berkali-kali Ronaldo menyatakan keinginannya untuk hijrah ke Spanyol, apalagi ia mendapat tawaran dari calon Presiden Real Madrid, Villar Mir. Namun sampai saat ini MU tetap tak melepasnya, apalagi Ronaldo terikat kontrak di Old Trafford hingga tahun 2010.
Selain dikenal sebagai pemain yang brilian, Ronaldo juga dikenal dengan sifat sosialnya. Publik sepakbola Indonesia mungkin tidak akan lupa atas kedatangannya untuk mengunjungi korban tsunami Aceh dan santunannya kepada salah seorang anak Aceh bernama Martunis yang dilihatnya di televisi menggunakan kaos timnas Portugal. (www.liputanbola.com)
RECENT COMMENTS